KADES ARANG SAPAT : Saya Orang Media Juga, Sambil Mengacungkan Telunjuk Salah Satu Media (Tribun Sumatra),Saat Dikelarifikasi Gabungan Media - WARTA GLOBAL BENGKULU

Mobile Menu

More News

logoblog

KADES ARANG SAPAT : Saya Orang Media Juga, Sambil Mengacungkan Telunjuk Salah Satu Media (Tribun Sumatra),Saat Dikelarifikasi Gabungan Media

Monday 8 July 2024
HENGKI KADES ARANG SAPAT, KECAMATAN LUBUK SANDI KABUPATEN SELUMA PROVINSI 

WARTA GLOBAL BENGKULU ID. SELUMA - Terkait beredarnya dugaan beredarnya kembali proyek siluman dikabupaten seluma yang saat itu dalam investigasi tim Jppos menemukan kegiatan yang menggunakan Dana Desa,namun sangat disayangkan pembangunan rambat beton yang dibangun menggunakan Dana Desa ini diduga tidak menyertakan papan publikasi, guna mempermudah dengan mengikut sertakan masyarakat memantau semua jenis kegiatan dan lama pengerjaan bahkan anggaran yang digunakan seperti yang tercantum dalam Sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.

“Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan,” ungkap salah satu warga yang mengetahui betul tentang aturan proyek pemerintah itu.

Saat tim kembali melakukan investigasi kelapangan bersama beberapa awak media lainnya melakukan investigasi kembali kelapangan sehubungan dengan adanya kepala desa Arang Sapat yang membuat surat Somasi kepada salah satu Awak Media Jppos, bersama Awak media Tribunsumatra juga awak Media Warta Global Bengkulu TV  dan Onlaine melakukan investigasi bersama kelokasi yang diberitakan media Jppos dan mengecek kebenarannya apa benar ada atau tidaknya proyek tersebut tidak mempunyai papan merk.

Dalam investigasi tim gabungan beberapa media kelapangan dan memang tidak ada menemukan papan merk proyek pembangunan yang dimaksud, tim berupaya mempertanyakan ke beberapa warga pengguna jalan dalam pengakuan warga memang tidak ada pernah melihat papan merk yang dimaksudkan tim awak media,"kalu papan merk itu memang Idak ado Jak pembuatan bangunan sini," ungkap bapak waharman salah satu warga yang memang keseharian melintas disitu.

Ditempat yang sama tim juga kembali bertemu warga yang lain juga mengatakan hal yang sama, bahkan saat tim awak media menanyakan keberatan warga atas berita yang sudah beredar terkait proyek yang tidak merk, ada gak warga yang keberatan atau merasa terganggu," kalau soal papan merk memang gak ada pak mengingat ini menggunakan dana desa memang seharusnya ada, agar kami juga mengetahui dibangun apa, anggarannya berapa kan semua harus jelas, kalau masalah pemberitaan ya kami tidak jugo merasa terganggu apalagi kan memang itu tugas dan kerjo wartawan," ungkap Jul salah satu warga Arang Sapat yang memang mempunyai kebun didalam dan kesehariannya melintas jalan yang dibangun ini.

Namun disela wawancara dengan saudara Jul ada salah satu warga yang menerangkan keberadaan dan kronologis prihal papan merk,"terkait papan merk ini memang ada tapi setelah serah terima kerjaan ini papan merknya dialihkan keproyek lainnya, sebab bangunan jalan ini ada beberapa titik, namun untuk penggunaan papan merk hanya satu, makanya saat disini sudah serah terima papan merknya juga dipindahkan ke lokasi lainnya" ungkap warga yang yang menyela dan memberikan keterangan seperti itu.

Namun tim juga kembali mencoba menanyakan kembali kewarga yang lewat lainnya," terkait papan merk itu setau saya yang selama ini saya lalu lalang kekebun dang aghi asoku Idak ada pernah terlihat, " ucap Ujang warga Arang Sapat yang juga kesehariannya melintas dijalan bangunan ini 

," kalau masalah kami warga terganggangu atau tidak asoku Idak Pulo terganggu apalagi sempat membuat gadu, kreno itukan memang tugas wartawan bersama masyarakat mengawasi pembangunan, agar desa juga lebih transpan" imbuhnya kembali (Ujang).

Melihat ketidak sinkronan informasi antara masyarakat yang satu dan yang lainnya walaupun tiga mengatakan tidak ada dan satu mengatakan ada,namun kami tim tidak mau gegabah menyimpulkan akan hal ini, tim berusaha mencari keterangan dan Nara sumber dari kepala desa Arang Sapat Hengki.

Saat tim ketemu langsung dengan kepala desa Arang Sapat saat memberikan penjelasan ," kalau masalah terkait papan merk memang disitu gak pernah ada Papan meknya pak, karena itu memang termasuk satu item perehapan dan satu item ini ada enam titik pak, dan kalau penggunaan papan merk itu enam titik dan kami jadikan satu item kami juga sudah kordinasi dengan instansi terkait, baik itu dari pendamping desa juga dari dinas Pemerdayaan Masyarakat Desa (PMD)." Ucap kepala desa Arang Sapat Hengki.

Namun kalau prihal surat somasi yang saya layangkan kesalah satu media,"Saya juga bekas wartawan pak, saya juga lebih tau dan lebih memahami hal berita dan isinya, dan saya juga akan pertanyakan berita dari Jppos apa sudah ijin dengan persatuan wartawan Indonesia ( PWI) apa tidak, sebab berita dari Jppos saya anggap belom layak tayang kalau belum ada ijin dari PWI," ucap kades Arang Sapat Hengki, dan prihal ini saya akan tetap ikuti alurnya aja,"imbuhnya lagi.

Namun dalam wawancara ini seraya meyakinkan kalau kepala desa Arang Sapat sambil menunjukan kesalah satu wartawan tribun sumatra bahwa kepala desa memang benar benar pernah menjadi wartawan.

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment

Klik